Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Bendungan Kuningan Akan Segera di Resmikan Presiden Jokowi, Penjagaan Sekitar Bendungan di Perketat

Kuningan -  Jadwal peresmian Bendungan Kuningan, Jawa Barat, akan dilakukan Presiden Jokowi pada hari ini, Selasa (31/8/2021). Seluruh kekuatan TNI-Polri dikerahkan untuk memperketat penjagaan di kawasan bendungan. Saat ini, kawasan Bendungan Kuningan menjadi location sangat terbatas. Sehingga tidak sembarang orang bisa memasuki kawasan Bendungan Kuningan . Penjagaan oleh petugas gabungan, dilakukan di sejumlah titik persimpangan jalan menuju kawasan bendungan. Apalagi di area terdekat kawasan bendungan, penjagaan petugas lebih diperketat. Sejauh ini, kondisi Bendungan Kuningan sudah 100 persen rampung dibangun. Sekaligus dengan penataan lingkungan di area kawasan bendungan. "Kalau untuk bendungan, itu sepenuhnya kewenangan oleh kementerian pusat. Sampai saat ini, kondisinya sudah 100 persen siap diresmikan, kita tinggal menunggu kedatangan Presiden," kata Kepala Dinas PUTR Kuningan, HM Ridwan Setiawan kepada awak media. Dia menyebut, apabila pengerjaan proyek Bendungan Kuni

Pemerintah Longgarkan PPKM Jawa-Bali, Ketua DPR Mengatakan Masyarakat Indonesia Tetap Harus Taat Protokol Kesehatan

Jakarta -  Ketua DPR Puan Maharani menyambut baik penurunan level sejumlah daerah dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terbaru. Puan menilai, banyak daerah mengalami penurunan dari PPKM level 4 menjadi PPKM Level 3 akan memperbaiki perekonomian yang sempat lesu akibat pembatasan mobilitas ketat. "Ini merupakan momentum baik yang harus direspons dengan hati-hati," kata Puan di Jakarta, Selasa (24/8). Dalam perpanjangan PPKM kali ini, ada 4 wilayah yang diturunkan dari level 4 ke level 3 untuk Pulau Jawa-Bali. Keempat wilayah aglomerasi itu adalah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), Bandung Raya, Surabaya Raya, dan Semarang Raya. Puan mengatakan, penurunan level PPKM di banyak daerah akan memicu mobilitas masyarakat karena dengan PPKM Level 3 dan Level 2, ada sejumlah relaksasi dari pembatasan-pembatasan kegiatan. Diantaranya adalah relaksasi aktivitas perdagangan, operasional 100% industri berorientasi ekspor dan penunjangnya (non-esensial

Dua Orang Sopir Travel Tertangkap di Pelabuhan Gilimanuk, Karena Memalsukan Surat Vaksin Untuk Penumpang

Jakarta - Dua orang sopir travel ditangkap oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Jembrana. Kedua sopir itu ditangkap gegara memalsukan surat keterangan vaksin saat akan menyeberangkan penumpang di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. Kedua pria tersebut berinisial SH dan AH. SH mencoba menyeberangkan penumpangnya dengan surat vaksin palsu pada Selasa (17/8). Modus yang sama diterapkan oleh AH sehari setelahnya. "Di mana kedua pelaku dari dua LP tersebut modusnya sama, di mana kedua pelaku yang berprofesi sebagai sopir meloloskan penumpang dengan menggunakan KTP dan surat vaksin orang lain,"kata Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, dalam keterangan tertulis, Kamis (19/8/2021). "Kedua sopir ini sudah menyiapkan KTP dan surat vaksin milik orang lain yang akan diberikan kepada para penumpang dengan maksud untuk meloloskan para penumpang dan mengelabui pemeriksaan petugas di Pelabuhan penyeberangan Gilimanuk," sambungnya. Adi Wib

Teror Wafer Isi Silet yang Diberikan Pada Anak-anak Sudah Tertangkap Polisi

Jember -  Tim gabungan Polres Jember akhirnya berhasil mengamankan pelaku teror wafer berisi potongan silet dan staples di wilayah Patrang, Jember, Jawa Timur. AG (43) ditangkap setelah ketahuan memberikan treat wafer yang sudah diisi dengan benda tajam kepada anak-anak. Teror snack berisi silet dan straples itupun sontak membuat warga sekitar menjadi panik. Setelah diamankan dan dimintai keterangan, Kasatreskrim Polres Jember AKP Komang Yogi word play here membeberkan concept pelaku teror. Simak ulasannya: Beberapa waktu yang lalu, warga Jember digegerkan dengan teror wafer berisi potongan silet yang dibagikan oleh sosok pria misterius. Sasaran dari teror itu adalah anak-anak. Modusnya, pelaku membeli wafer dan sengaja menyisipkan benda tajam di dalamnya. Setelah itu, makanan ringan tersebut dibungkus kembali dengan menggunakan korek api dan menyebarkannya kepada anak-anak. Pelaku membagikan wafer-wafer berisi potongan silet itu secara langsung dengan cara berkeliling kampung dan mem