ISIS Bukan Ancaman Kata Taliban Setelah Puluhan Anggotanya Tewas Diserang
Kabul - Taliban tidak menganggap ISIS sebagai ancaman dan kelompok tersebut bisa mencegah serangan organisasi teroris tersebut, seperti disampaikan juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid pada Senin, setelah ISIS menargetkan pejuang Taliban dengan serangkaian serangan bom selama dua hari.
"ISIS bukan sebuah ancaman karena itu merupakan ideologi yang dibenci masyarakat. Tidak ada orang Afghanistan yang mendukung mereka," jelasnya, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (21/9).
"Upaya kami melawan ISIS sangat efektif di masa lalu dan kami punya strategi yang bagus untuk menggagalkan mereka."
Mujahid menyampaikan, dua kelompok telah ditangkap karena berkaitan dengan serangan terbaru yang terjadi pada Sabtu dan Minggu.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom di Afghanistan yang menargetkan Taliban.
Kelompok ekstremis tersebut mengatakan 35 pejuang Taliban tewas maupun terluka dalam ledakan yang menyasar kendaraan Taliban di kota Jalalabad, Provinsi Nangarhar.
Sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus lalu, Barat semakin khawatir negara tersebut bakal menjadi tempat perlindungan bagi organisasi teroris.
Taliban telah berjanji tidak akan mengizinkan Afghanistan menjadi tempat perlindungan teroris tapi komunitas internasional masih skeptis terkait komitmen tersebut.
ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di bandara Kabul pada 26 Agustus yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil Afghanistan, selain 13 anggota militer AS menjelang penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada 31 Agustus lalu.
"ISIS bukan sebuah ancaman karena itu merupakan ideologi yang dibenci masyarakat. Tidak ada orang Afghanistan yang mendukung mereka," jelasnya, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (21/9).
"Upaya kami melawan ISIS sangat efektif di masa lalu dan kami punya strategi yang bagus untuk menggagalkan mereka."
Mujahid menyampaikan, dua kelompok telah ditangkap karena berkaitan dengan serangan terbaru yang terjadi pada Sabtu dan Minggu.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom di Afghanistan yang menargetkan Taliban.
Kelompok ekstremis tersebut mengatakan 35 pejuang Taliban tewas maupun terluka dalam ledakan yang menyasar kendaraan Taliban di kota Jalalabad, Provinsi Nangarhar.
Sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus lalu, Barat semakin khawatir negara tersebut bakal menjadi tempat perlindungan bagi organisasi teroris.
Taliban telah berjanji tidak akan mengizinkan Afghanistan menjadi tempat perlindungan teroris tapi komunitas internasional masih skeptis terkait komitmen tersebut.
ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di bandara Kabul pada 26 Agustus yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil Afghanistan, selain 13 anggota militer AS menjelang penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada 31 Agustus lalu.
Komentar
Posting Komentar